(Exclusive) Deadsquad - Manufaktur Replika Baptis
ini video gak ada mp3nya gan. jadi beneran exclusive dari DEADSQUAD. Buat peminat musik underground, CHECK THIS FUCKING OUT!
DEADSQUAD
masih metal, sekarang salah satu band metal indo yang aku suka. cekidot! \m/
NB: kalo link gakbisa atau error, leave a comment yaa
READMORE
Pada awalnya band
ini bermula sejak Februari 2006 dan hanyalah sebuah band project yang
berencana memainkan lagu-lagu dari band-band oldschool metal seperti
Slayer, Anthrax dan Sepultura. Pada saat itu berpersonil: Stevie
(Gitar) ex-Step Froward, Ricky (Gitar) Seringai, Bonny (Bass)
ex-Tengkorak, dan Andyan (Drum) ex-Siksakubur. Ternyata Ricky tidak
bisa bertahan lama karena kesibukannya. Setelah berjalan latian
beberapa lama band ini lebih dari sekedar band project dan mulai
memfokuskan untuk membuat lagu-lagu sendiri.
Juni 2006 Prisa ex–Zala
bergabung. Atas kesepakatan bersama pada 29 Agustus 06 terbentuklah
nama "DEADSQUAD"/DS. Berlanjut dengan pencarian vokalis, setelah
beberapa kali mencoba akhirnya DS mendapatkan Babal (Alexander) yang
resmi bergabung pada oktober 2006. Awal 2008 Prisa keluar dari band.
Setelah
berjalan sekian lama dengan konsep satu guitar, akhirnya pada bulan
oktober 2008, DS menemukan sosok guitarist yang di nilai sangat
mumpuni untuk mengisi kekosongan yang ada pada salah satu lini guitar
yaitu Coki Bollemeyer (Netral) dan pada bulan yang sama Daniel
(Abolish Conception) bergabung dalam line up terbaru band ini
menggantikan Babal.
9
Maret 2009 DEADSQUAD Merilis Album pertamanya dengan title HORROR VISION
dan langsung mendapat respon yang sangat baik dari komunitas indie
maupun non indie. Rangkaian panggung dan tour pun banyak dilakukan
hingga tahun 2012 ini, dan DEADSQUAD mulai mempersiapkan materi –
materi baru untuk album ke dua mereka.
Present formation:
Stevie Morley Item – Guitars
Bonny Sidharta – Bass
Daniel Mardhani – Vocals
Andyan Gorust – Drums
Coki Bollemeyer – Guitars
1. Horror Vision

Tracklist:
- Pasukan Mati
- Dimensi Keterasingan
- Dominasi Belati
- Hiperbola Dogma Monotheis
- Sermon Of Deception
- Manufaktur Replika Baptis
- Arise (Sepuiltura Cover Song)
- Horror Vision
NB: kalo link gakbisa atau error, leave a comment yaa
Sekilas tentang Nile
Nile terbentuk di Greenville pada tahun 1993. Dengan memperkenalkan genre mereka "Ithyphallic Metal", Karl Sanders (gitar / vokal), Chief Spires (bass / vokal), dan Pete Hammoura (drum) mengawali debutnya pada Festival Of Atonement EP pada tahun 1995, dengan debut awalnya itu membawa Nile ikut dalam southwestern tour yang juga diramaikan band metal besar lainnya seperti Obituary, Deicide, dan Broken Hope.
Visceral Productions bertanggung jawab untuk merilis EP Nile's Ramses Bringer Of War pada tahun 1997, dan akan merilis album pertama mereka Amongst The Catacombs Of Nephren-Ka, itupun jika mereka tidak keluar dari bisnis pada akhir tahun itu. Namun, Relapse Records bersedia untuk merilisnya pada awal tahun 1998, membuat Nile mendapatkan distribusi yang lebih luas dan kesempatan bersama Incantation dan Morbid Angel.
Sebagai tindak lanjut, Black Seed Of Vengeance, dirilis pada akhir 2000. Sebelum rilis ini, Pete Hammoura meninggalkan band karena cedera saat tur untuk Amongst The Catacombs Of Nephren-Ka. Dia merobek manset rotator dan tidak bisa memulihkan lengannya secara intensif pada waktunya karena stres fisik dari tur band death metal. Dia tidak ingin pergi dan berpikir beberapa bulan lagi untuk rehabilitasi bisa membuatnya pulih. Namun, sejak band berunding kembali, disepakati bahwa ia pergi. Derek Roddy mengisi kekosongan drum pada semua lagu (kecuali "To Dream Of Ur") sebagai musisi sesi. Juga, sebelum Black Seed Of Vengeance, Dallas Toler-Wade bergabung sebagai gitaris kedua / vokalis. Sebuah koleksi rekaman dibuat ulang, In The Beginning, dirilis akhir tahun yang sama.
Chief Spires meninggalkan band beberapa bulan setelah rilis Black Seed Of Vengeance mengutip perbedaan pribadi dan profesional. Ia digantikan oleh Jon Vesano. Band ini juga menemukan drummer baru di Tony Laureano.
Pada tahun 2002, In Their Darkened Shrines dirilis. One reviewer noted that the album gave "death metal a cinematic, symphonic twist". Dua video pun dibuat dengan sutradara Darren Doane, "Sarchopagus" dan "Execration Text".
Annihilation Of The Wicked dirilis pada tahun 2005. Drummer baru George Kollias maju untuk menggantikan Tony Laureano, yang pergi sebelum rekaman dimulai. Setelah merekam bass untuk Annihilation Of The Wicked, Jon Vesano juga meninggalkan band. Dia sementara digantikan oleh Joe Payne pada tur berikutnya. Darren Doane juga mengarahkan pembuatan video "Sacrifice Unto Sebek".
Pada bulan Mei 2006, Nile menandatangani kontrak rekaman dengan Nuclear Blast. Pada tanggal 26 Februari 2007, Nile masuk studio dan mulai merekam kelima full-length album mereka berjudul Ithyphallic, yang pertama kali mereka rilis dengan Nuclear Blast. Karl Sanders mengakui konfirmasi tanggal rilis pada 29 Juni melalui postingannya di papan pesan band, yang kemudian dikembalikan menjadi 20 Juli 2007. Sebagai bonus khusus, Nuclear Blast memberikan beberapa penggemar kesempatan untuk mendengarkan album baru dua minggu sebelum rilis, jika mereka bisa menguraikan hieroglif message, dan "papyrus" lah jawabannya. Setelah rilis album, dan terjual 4.600 eksemplar, yang memungkinkan Nile untuk masuk dalam Billboard 200 untuk pertama kalinya, mereka mencapai nomor #162 pada tabel itu.
Pada tanggal 21 Maret 2007, Nile telah mengkonfirmasi ikut dalam "Second Stage" pada Ozzfest 2007. Sebuah pesan dari Karl Sanders melalui halaman profil MySpace Nile menunjukkan bahwa mereka sangat bersemangat akhirnya mereka bisa membawa musik death metal kepada audiens di Ozzfest. Pada bulan Maret / April 2008, Nile melanjutkan tur AS bersama Silence Suicide, The Faceless, Unexpect, dan Warbringer. Pada bulan September / Oktober 2008, Nile mengikuti tur Eropa dengan Grave, Omnium Gatherum dan Severe Torture. Pada bulan Oktober 2008, band ini berencana untuk melakukan tur Ithyphallic mereka ke Afrika Selatan dengan tiga pertunjukan tapi mereka "batal" karena alasan yang tidak diketahui.
Pada bulan Juni 2009, Nile memasuki studio rekaman untuk mulai bekerja pada album full-length keenam mereka, berjudul Those Whom The Gods Detest. Album ini dirilis pada bulan November tahun yang sama, dan menerima kritik yg baik - with one reviewer suggesting "pretty much the only thing standing in Nile's way at this point is the fact that we as listeners have become so accustomed to the band's excellence that another excellent album seems almost par for the course". Album ini terjual 3.500 kopi dalam minggu pertama rilis di Amerika, memuncak pada posisi #160 di Billboard 200.
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Chris Lollis telah dikonfirmasi sebagai bassist permanen baru untuk Nile, setelah empat tahun bekerja secara sesi dengan band.
Pada tanggal 11 Oktober 2011, Goomba Music merilis Worship The Animal, yang merupakan versi baru berjudul demo Nile, yang direkam pada tahun 1994 dengan line-up personil band awal.
Pada tanggal 6 Desember 2011, Nile memberitahukan job yang sedang berjalan, dan penyelesaian masalah pada bagian drum, untuk album mendatang pada tahun 2012. Karl Sanders berkomentar: "Kami selesai pada bagian drum untuk album baru Nile - George, Dallas, Neil Kernon, dan aku menghabiskan seminggu dengan Bob Moore di Soundlab di Columbia SC, pencarian yang Kami harapkan melalui sesi yang melelahkan, tapi George melakukannya, dia menyelesaikan seminggu lebih cepat dari jadwal. Saat ini kita kembali di Greenville, dan akan dimulai pencarian bagian gitar setiap saat."
Pada tanggal 4 Februari 2012, Karl Sanders mengumumkan pada halaman Facebook-nya bahwa mereka punya bassis baru, Todd Ellis, yang akan memberikan kontribusi vokal baru. Keesokan harinya, ia menjelaskan pada forum resmi band bahwa ia telah kehilangan kontak dengan Chris Lollis selama penulisan dan rekaman untuk album mendatang, dan setelah tiga bulan mereka menyewa pengganti.
di lagunya yang berjudul Kafir! cekidot!
digubah dari: www.metalstorm.net
yang mau lebih tau tentang band satu ini, cek this link: www.nile-catacombs.net :)
READMORE
Visceral Productions bertanggung jawab untuk merilis EP Nile's Ramses Bringer Of War pada tahun 1997, dan akan merilis album pertama mereka Amongst The Catacombs Of Nephren-Ka, itupun jika mereka tidak keluar dari bisnis pada akhir tahun itu. Namun, Relapse Records bersedia untuk merilisnya pada awal tahun 1998, membuat Nile mendapatkan distribusi yang lebih luas dan kesempatan bersama Incantation dan Morbid Angel.
Sebagai tindak lanjut, Black Seed Of Vengeance, dirilis pada akhir 2000. Sebelum rilis ini, Pete Hammoura meninggalkan band karena cedera saat tur untuk Amongst The Catacombs Of Nephren-Ka. Dia merobek manset rotator dan tidak bisa memulihkan lengannya secara intensif pada waktunya karena stres fisik dari tur band death metal. Dia tidak ingin pergi dan berpikir beberapa bulan lagi untuk rehabilitasi bisa membuatnya pulih. Namun, sejak band berunding kembali, disepakati bahwa ia pergi. Derek Roddy mengisi kekosongan drum pada semua lagu (kecuali "To Dream Of Ur") sebagai musisi sesi. Juga, sebelum Black Seed Of Vengeance, Dallas Toler-Wade bergabung sebagai gitaris kedua / vokalis. Sebuah koleksi rekaman dibuat ulang, In The Beginning, dirilis akhir tahun yang sama.
Chief Spires meninggalkan band beberapa bulan setelah rilis Black Seed Of Vengeance mengutip perbedaan pribadi dan profesional. Ia digantikan oleh Jon Vesano. Band ini juga menemukan drummer baru di Tony Laureano.
Pada tahun 2002, In Their Darkened Shrines dirilis. One reviewer noted that the album gave "death metal a cinematic, symphonic twist". Dua video pun dibuat dengan sutradara Darren Doane, "Sarchopagus" dan "Execration Text".
Annihilation Of The Wicked dirilis pada tahun 2005. Drummer baru George Kollias maju untuk menggantikan Tony Laureano, yang pergi sebelum rekaman dimulai. Setelah merekam bass untuk Annihilation Of The Wicked, Jon Vesano juga meninggalkan band. Dia sementara digantikan oleh Joe Payne pada tur berikutnya. Darren Doane juga mengarahkan pembuatan video "Sacrifice Unto Sebek".
Pada bulan Mei 2006, Nile menandatangani kontrak rekaman dengan Nuclear Blast. Pada tanggal 26 Februari 2007, Nile masuk studio dan mulai merekam kelima full-length album mereka berjudul Ithyphallic, yang pertama kali mereka rilis dengan Nuclear Blast. Karl Sanders mengakui konfirmasi tanggal rilis pada 29 Juni melalui postingannya di papan pesan band, yang kemudian dikembalikan menjadi 20 Juli 2007. Sebagai bonus khusus, Nuclear Blast memberikan beberapa penggemar kesempatan untuk mendengarkan album baru dua minggu sebelum rilis, jika mereka bisa menguraikan hieroglif message, dan "papyrus" lah jawabannya. Setelah rilis album, dan terjual 4.600 eksemplar, yang memungkinkan Nile untuk masuk dalam Billboard 200 untuk pertama kalinya, mereka mencapai nomor #162 pada tabel itu.
Pada tanggal 21 Maret 2007, Nile telah mengkonfirmasi ikut dalam "Second Stage" pada Ozzfest 2007. Sebuah pesan dari Karl Sanders melalui halaman profil MySpace Nile menunjukkan bahwa mereka sangat bersemangat akhirnya mereka bisa membawa musik death metal kepada audiens di Ozzfest. Pada bulan Maret / April 2008, Nile melanjutkan tur AS bersama Silence Suicide, The Faceless, Unexpect, dan Warbringer. Pada bulan September / Oktober 2008, Nile mengikuti tur Eropa dengan Grave, Omnium Gatherum dan Severe Torture. Pada bulan Oktober 2008, band ini berencana untuk melakukan tur Ithyphallic mereka ke Afrika Selatan dengan tiga pertunjukan tapi mereka "batal" karena alasan yang tidak diketahui.
Pada bulan Juni 2009, Nile memasuki studio rekaman untuk mulai bekerja pada album full-length keenam mereka, berjudul Those Whom The Gods Detest. Album ini dirilis pada bulan November tahun yang sama, dan menerima kritik yg baik - with one reviewer suggesting "pretty much the only thing standing in Nile's way at this point is the fact that we as listeners have become so accustomed to the band's excellence that another excellent album seems almost par for the course". Album ini terjual 3.500 kopi dalam minggu pertama rilis di Amerika, memuncak pada posisi #160 di Billboard 200.
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Chris Lollis telah dikonfirmasi sebagai bassist permanen baru untuk Nile, setelah empat tahun bekerja secara sesi dengan band.
Pada tanggal 11 Oktober 2011, Goomba Music merilis Worship The Animal, yang merupakan versi baru berjudul demo Nile, yang direkam pada tahun 1994 dengan line-up personil band awal.
Pada tanggal 6 Desember 2011, Nile memberitahukan job yang sedang berjalan, dan penyelesaian masalah pada bagian drum, untuk album mendatang pada tahun 2012. Karl Sanders berkomentar: "Kami selesai pada bagian drum untuk album baru Nile - George, Dallas, Neil Kernon, dan aku menghabiskan seminggu dengan Bob Moore di Soundlab di Columbia SC, pencarian yang Kami harapkan melalui sesi yang melelahkan, tapi George melakukannya, dia menyelesaikan seminggu lebih cepat dari jadwal. Saat ini kita kembali di Greenville, dan akan dimulai pencarian bagian gitar setiap saat."
Pada tanggal 4 Februari 2012, Karl Sanders mengumumkan pada halaman Facebook-nya bahwa mereka punya bassis baru, Todd Ellis, yang akan memberikan kontribusi vokal baru. Keesokan harinya, ia menjelaskan pada forum resmi band bahwa ia telah kehilangan kontak dengan Chris Lollis selama penulisan dan rekaman untuk album mendatang, dan setelah tiga bulan mereka menyewa pengganti.
di lagunya yang berjudul Kafir! cekidot!
digubah dari: www.metalstorm.net
yang mau lebih tau tentang band satu ini, cek this link: www.nile-catacombs.net :)
Thirteen - Labil
dengarlah kawan,
ini saatnya tuk kita semua terus melangkah,
dan menggapai mimpi acuhkan semua,
mereka yang selalu mencaci maki hadapi semua,
dan terus berlari
HEY
INILAH
SAATNYA TUK KITA
TUK MEMBUKA MATA
JANGANLAH KAU
JANGAN
janganlah kawan
kau buang waktumu
hadapi semua
persetan dengan mereka
AKU KAN TETAP
BERDIRI DI SINI
AKU
TAKKAN BERHENTI
dengarkanlah suara hatimu
jangan pernah bohongi dirimu berlarilah sejauh apapun itu
resapilah semua yang terjadi
jangan pernah kau lakukan lagi
lepaskanlah semua kebencian ini
CAMKAN DAN DENGARKAN
SEMUA YANG KAU TERIAKKAN
KU TAK AKAN PEDULI
SEMUA YANG KAU BISIKKAN
dengarkanlah suara hatimu
jangan pernah bohongi dirimu
berlarilah sejauh
apapun itu
resapilah semua yang terjadi jangan pernah kau lakukan lagi
lepaskanlah semua kebencian ini
dengarlah kawan,
ini saatnya tuk kita semua terus melangkah,
dan menggapai mimpi acuhkan semua,
mereka yang selalu mencaci maki hadapi semua,
dan terus berlari
READMORE
ini saatnya tuk kita semua terus melangkah,
dan menggapai mimpi acuhkan semua,
mereka yang selalu mencaci maki hadapi semua,
dan terus berlari
HEY
INILAH
SAATNYA TUK KITA
TUK MEMBUKA MATA
JANGANLAH KAU
JANGAN
janganlah kawan
kau buang waktumu
hadapi semua
persetan dengan mereka
AKU KAN TETAP
BERDIRI DI SINI
AKU
TAKKAN BERHENTI
dengarkanlah suara hatimu
jangan pernah bohongi dirimu berlarilah sejauh apapun itu
resapilah semua yang terjadi
jangan pernah kau lakukan lagi
lepaskanlah semua kebencian ini
CAMKAN DAN DENGARKAN
SEMUA YANG KAU TERIAKKAN
KU TAK AKAN PEDULI
SEMUA YANG KAU BISIKKAN
dengarkanlah suara hatimu
jangan pernah bohongi dirimu
berlarilah sejauh
apapun itu
resapilah semua yang terjadi jangan pernah kau lakukan lagi
lepaskanlah semua kebencian ini
dengarlah kawan,
ini saatnya tuk kita semua terus melangkah,
dan menggapai mimpi acuhkan semua,
mereka yang selalu mencaci maki hadapi semua,
dan terus berlari
Thirteen - Time
Three questions
and please answer fast
the hospital hallways
aren't meant's for this
one, how much time do we have ?
two, do you know whats next ?
and three, understand me ?
cause I'm surely
unprepared
and time is lying
breathless breathing
tear is falling
and I'm just scared as
you are
Candles burn the night away
(all for you)
Flowers packed in red and white
(all for us)
Candles burn the night away
(all for them)
Flowers packed in red and white
(all for you)
Candles burn the night away
(all for us)
Flowers packed in red and white
(all for them)
time is lying
breathless breathing
tear is falling
and I'm just scared as
you are
READMORE
and please answer fast
the hospital hallways
aren't meant's for this
one, how much time do we have ?
two, do you know whats next ?
and three, understand me ?
cause I'm surely
unprepared
and time is lying
breathless breathing
tear is falling
and I'm just scared as
you are
Candles burn the night away
(all for you)
Flowers packed in red and white
(all for us)
Candles burn the night away
(all for them)
Flowers packed in red and white
(all for you)
Candles burn the night away
(all for us)
Flowers packed in red and white
(all for them)
time is lying
breathless breathing
tear is falling
and I'm just scared as
you are
Thirteen - Jakarta Story
Tempat Ku lahir...
Penuh derita...
Dan ceritaaa ...
JAKARTA,
DAN RASAKAN PEDIHNYA HIDUP
Sendiri.....
JAKARTA,
DAN RASAKAN SAKIT DITINGGAL
Sendiri.....
TERJATUH
Jakarta penuh dengan benci,
penuh dengan deritanya,
Jakarta takkan pernah Kembali
SEPERTI DULU....
Sejauh ku melangkahkan
kakiku,
TERASA HAMPA DAN KOSONG
di jiwaku.....
TERJATUH
Jakarta penuh dengan benci,
penuh dengan deritanya,
Jakarta takkan pernah Kembali
SEPERTI DULU....
READMORE
Penuh derita...
Dan ceritaaa ...
JAKARTA,
DAN RASAKAN PEDIHNYA HIDUP
Sendiri.....
JAKARTA,
DAN RASAKAN SAKIT DITINGGAL
Sendiri.....
TERJATUH
Jakarta penuh dengan benci,
penuh dengan deritanya,
Jakarta takkan pernah Kembali
SEPERTI DULU....
Sejauh ku melangkahkan
kakiku,
TERASA HAMPA DAN KOSONG
di jiwaku.....
TERJATUH
Jakarta penuh dengan benci,
penuh dengan deritanya,
Jakarta takkan pernah Kembali
SEPERTI DULU....
Thirteen - Stukie Smile
LOOK, I STAND ALONE
STEP BACK FROM ME
BEFORE YOU'VE BECOME
MY WORST NIGHTMARE
I AM THE GHOST
CAUSE I AM LOST
NOW LOOK AT ME
OH, THERE IS JUST
AN EMPTY SPACE
For all that
I have wasted here
somewhere in deep beneath my skin ...
Reflection calls me
from my past.
Tonight I'll never
be awake.
I THOUGHT THE REAL
THING WAS A FAKE
ANOTHER CIRCUS SHOW
I CAN FEEL YOUR EYES, I
CAN SENSE YOU'RE HERE
YOU'RE WATCHING ME!
FALL DOWN INTO THE NOTHINGNESS
I'M PRICELESS!
Back off from me
this time I'll win
I'm gonna make you feel
and be the one to blame
now take your steps
back into the deepest hell
you'll never now what it feels like
cause we are not the same
A THOUSAND TIMES,
A THOUSAND TIMES
WE'RE NOT THE SAME
IT TAKES A WHILE, IT TAKES A WHILE
GO TELL THEM
LIFE'S NOT A GAME!
I can show the way
We are not the same
Time to realize
You're inside my vein
I'M HERE STRUGGLING
WITH MYSELF!
FIGHTING WITH
YOURSELF!
ILLUSION!
We believe in
the same old life
so now it ends
the way we want
the night has fall
for us to rest
to take this one last step of life
ARE YOU PROUD OF YOUR BEAUTY?
THAT STORM MAY COME
TO TOUCH YOU TOO
WAIT AND SEE WHAT
TIME WILL SHOW
IT ROTS THE SENSE IN
THE HEAD
NOW, RISE!
RISE!
RISE!
RISE!
No need to rush those things,
just put a smile on us
this time we'll take it slow
we are one after all
tonight we'll celebrate.
one last time of our self
just give me back my name,
and celebrate our
demise
THIS IS HIM SPEAKING
TO YOU!
THIS IS ME SPEAKING TO
YOU THROUGH HIM!
THAT'S NOT ME!
READMORE
STEP BACK FROM ME
BEFORE YOU'VE BECOME
MY WORST NIGHTMARE
I AM THE GHOST
CAUSE I AM LOST
NOW LOOK AT ME
OH, THERE IS JUST
AN EMPTY SPACE
For all that
I have wasted here
somewhere in deep beneath my skin ...
Reflection calls me
from my past.
Tonight I'll never
be awake.
I THOUGHT THE REAL
THING WAS A FAKE
ANOTHER CIRCUS SHOW
I CAN FEEL YOUR EYES, I
CAN SENSE YOU'RE HERE
YOU'RE WATCHING ME!
FALL DOWN INTO THE NOTHINGNESS
I'M PRICELESS!
Back off from me
this time I'll win
I'm gonna make you feel
and be the one to blame
now take your steps
back into the deepest hell
you'll never now what it feels like
cause we are not the same
A THOUSAND TIMES,
A THOUSAND TIMES
WE'RE NOT THE SAME
IT TAKES A WHILE, IT TAKES A WHILE
GO TELL THEM
LIFE'S NOT A GAME!
I can show the way
We are not the same
Time to realize
You're inside my vein
I'M HERE STRUGGLING
WITH MYSELF!
FIGHTING WITH
YOURSELF!
ILLUSION!
We believe in
the same old life
so now it ends
the way we want
the night has fall
for us to rest
to take this one last step of life
ARE YOU PROUD OF YOUR BEAUTY?
THAT STORM MAY COME
TO TOUCH YOU TOO
WAIT AND SEE WHAT
TIME WILL SHOW
IT ROTS THE SENSE IN
THE HEAD
NOW, RISE!
RISE!
RISE!
RISE!
No need to rush those things,
just put a smile on us
this time we'll take it slow
we are one after all
tonight we'll celebrate.
one last time of our self
just give me back my name,
and celebrate our
demise
THIS IS HIM SPEAKING
TO YOU!
THIS IS ME SPEAKING TO
YOU THROUGH HIM!
THAT'S NOT ME!
Thirteen - Aku adalah Aku
AKU ADALAH AKU
KAMU ADALAH MEREKA
KAU BIARKAN INI SELESAI
DENGAN PENYESALAN
Aku terlahir dari sisi gelapmu
aku tercipta dari untaian masa lalu
aku merasakan apa yang tak kau rasakan dan kau merasakan
yang tak ingin ku rasakan
LIHAT AKU
SEKARANG
DENGAR AKU
SEKARANG
INI BUKAN CERITA
INI BUKAN DERITA
INI SEBUAH PERTANDA
INI SEMUA BERBEDA
DAN
LUPAKANLAH SEMUANYA
KAU TAK BERHAK ATAS DIRIKU
MUNGKIN INI
JALANKU
Tiap tetes keringat yang tercurah
semakin membuatku
kuat dan dewasa
maafkan aku bila terkesan sombong
tapi aku bahagia hidup tanpa
pembohong
maafkan aku bila merendahkan mereka
SUDAHLAH,
KAU TAK TAU SIAPA AKU
JANGAN
KAU BERKATA SEMBARANG
AKU ADALAH AKU
KAMU ADALAH MEREKA
KAU BIARKAN INI SELESAI
DENGAN PENYESALAN
Thirteen - Cherry Petite Raspberry
SINS FLOW WITHOUT SANE
DISCOVER HER IN PAIN
ICE CREAM IN BED
HAVE A SEX AHEAD
THE MORE SHE PLED
OH YES SHE SAID
TOUCH AND KISS
LOVE AND LUST
PAIN AND BLISS
I WILL
KISS YOU
I WILL
FUCK YOU
I WATCH HER SLEEP
TOUCH HER AROUND
I STRIP HER DOWN
AND RIP HER SKIRT
I'LL SHOW YOU HOW
TONIGHT
I'LL TEACH YOU HOW
RIGHT NOW
My soul screaming every night
For it's hunger of you affection touch
A waste of time, and a waste of mind
More than this, I've never dream of
SEEMS
IT WAS A LUST
I WILL MAKE YOU MINE
TONIGHT
READMORE
DISCOVER HER IN PAIN
ICE CREAM IN BED
HAVE A SEX AHEAD
THE MORE SHE PLED
OH YES SHE SAID
TOUCH AND KISS
LOVE AND LUST
PAIN AND BLISS
I WILL
KISS YOU
I WILL
FUCK YOU
I WATCH HER SLEEP
TOUCH HER AROUND
I STRIP HER DOWN
AND RIP HER SKIRT
I'LL SHOW YOU HOW
TONIGHT
I'LL TEACH YOU HOW
RIGHT NOW
My soul screaming every night
For it's hunger of you affection touch
A waste of time, and a waste of mind
More than this, I've never dream of
SEEMS
IT WAS A LUST
I WILL MAKE YOU MINE
TONIGHT
Dibalik "wabah" EPIDEMIC Thirteen
Pertengahan Mei kemarin, salah satu band indie beraliran metal/experimenta/rock asal Jakarta, Thirteen, merilis album keduanya. Epidemic, nama album kedua dari band yang digawangi oleh Raynard (scream vocal), Jody (clean vocal), Dicky (bass), Bondry (guitar), Epong (keyboard/synth) dan Adit (drumm). “Epidemic
sendiri artinya wabah. Intinya Thirteen mau menjadi wabah positif,”
ujar Bondry, saat ditemui di Crooz, Jalan Duren Tiga Raya, bersama Epong
dan Dicky, Sabtu (21/5) sore.
“Musik Thirteen sendiri tidak terpaku dengan satu genre saja. Jadi kita mencoba mewabah karena musik itu memang universal, untuk dinikmati, dan bukan untuk diperdebatkan,” jelas Dicky mengenai wabah positif yang dibawa Thirteen dalam album baru mereka. Sambil duduk santai, meskipun hanya bertiga, Bondry, Epong dan Dicky, menceritakan tentang cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian Thirteen sampai rilisnya Epidemic.
Dalam album mereka yang baru ini, Epidemic, terdapat dua musik akustik. “Kenapa ada musik akustiknya, lebih untuk banyak ragamnya aja. karena untuk mengeksplor Jody juga sih ya,” ujar Dicky. Lagu berbahasa Indonesia dalam album mereka kali ini ada empat lagu, yaitu Jakarta Story, Labil, Aku adalah Aku dan S.A.D.A (Sombong Angkuh Dan Arogan). Dalam album ini, Raynard masih memberikan scream vocal yang segar. Bila dipadukan dengan suara Jody, terdapat kesyahduan yang enak didengar. Meskipun lagu mereka termasuk dalam musik keras.
Perjalanan mereka memang bisa dibilang penuh perjuangan, apalagi selepas perginya Rudy. Kerasnya kehidupan di Jakarta, pergaulan yang berbagai macam ragamnya, serta pemerintahan yang membuat kehidupan di Jakarta menjadi penat, seperti terlukis dalam Jakarta Story, salah satu lagu di album Epidemic. “Dari sisi kita lagu ini menjelaskan ini loh Jakarta. Dulu Jakarta pernah menjadi kota yang tenang dan tidak terlalu ramai. Jadi Jakarta Story menggambarkan keadaan Jakarta sekarang,” tutur Dicky. Mereka pun menjelaskan kalau lagu ini memang bisa membuat persepsi orang berbeda-beda dalam memaknai Jakarta Story sendiri. Lagu yang pada awalnya dinyanyikan oleh Rudy, sebelum keluar dari Thirteen, kini dinyanyikan kembali oleh Jody.
Pemilihan Jody untuk menggantikan posisi clean vocal yang ditinggalkan oleh Rudy, sebenarnya mengembalikan konsep awal Thirteen, yang menginginkan vokalis perempuan di dalamnya. Konsep awal tersebut akhirnya direalisasikan dalam album Epidemic ini. “Mungkin awal-awal ketemu langsung cocok gitu,” jelas Bondry mengenai Jody. “Musikalitasnya juga cocok dan dia bisa sambil mengisi apa yang kita butuhkan. Intinya kecocokan sih,” tambah Dicky. Memang ketika posisi Rudy kosong dan digantikan oleh Jody timbul pro dan kontra, tentu saja mengenai kepergian Rudy. Namun, Thirteen tetap melaju dijalan yang mereka anggap ‘ini loh Thirteen sekarang’ dan mereka mengakui kalau Thirteen sekarang menjadi lebih berwarna.
Labil, merupakan salah satu lagu favorit Epong, Dicky dan Bondry. Kenapa? Karena menurut mereka lagu ini memiliki pesan untuk anak-anak muda yang berada dalam posisi labil. Menurut Dicky, cuma gara-gara berbeda genre musik saja bisa bertengkar. Pesan dari lagu ini pun berisi nasihat kepada orang-orang yang tidak menghargai musik maupun musisi yang sudah membuat sebuah karya, berupa lagu dari berbagai genre maupun gaya penampilannya di atas panggung. “Pesan di lagunya tuh dapet banget. jangan cuma bacot doang,” jelas Epong.
Kepergian Rudy meninggalkan posisi kosong di clean vocal dan keyboard. Jody sudah mengisi posisi clean vocal dan Epong kini sudah mengisi keyboard dan mengisi pulasynth. Jody dan Epong bergabung dengan Thirteen hampir bersamaan. Namun, bisa dibilang Epong lebih dulu membantu Thirteen sebagai additional dulu selama dua bulan, sebelum akhirnya resmi bergabung. “Sebenarnya malu-malunya. Ini kan lingkup baru, jadi ya menghilangkan rasa malu-malunya dulu,” kenang Epong ketika menceritakan masa-masa penyesuaian dirinya di Thirteen. Personil Thirteen yang membangun dari awal mengaku memilih Epong karena chemistrynya. “Ya itulah sialnya Thirteen, dapetnya gua,” canda Epong bersama Dicky dan Bondry, seraya tertawa. “Kebetulan dengan masuknya Synth jadi jauh beda sama yang lama, kita lebih suka gitu,” tambah Dicky.
Selepas Rudy pergi, memang tidak ada masalah dengan Thirteen. Pada akhirnya mereka tetap merilis album dengan tenaga baru, Jody dan Epong. Memang secara kerja sama Rudy sudah tidak bersama Thirteen lagi, tetapi untuk persahabatan, Thirteen dan Rudy masih tetap menjalinnya dengan baik. Bahkan menurut Epong, Thirteen dan Rudy sempat bermain bersama lagi di suatu acara di Jakarta. Ketika itu Rudy bernyanyi dan Epong bermain keyboard membawakan Jakarta Story. Bisa dibilang selepas Rudy pergi, Thirteen menjadi lebih banyak listenersnya. Meskipun masih tetap meninggalkan pro dan kontra. “Orang udah tau dia multitalented. Kalau gua sih ya, sesama musisi saling support aja,” ujar Epong. Rudy sendiri memutuskan untuk keluar dari Thirteen karena mengikuti tuntutan orang tuanya untuk melanjutkan kuliahnya. “Menurut gua Thirteen sekarang lebih berkembang. Lebih mengeksplor elemen-elemen yang sudah dieksplor sebelumnya. Saat gua keluar, mereka mencoba bukan untuk mengganti gua, tetapi mencoba untuk melebar,” ujar Rudy, di sela-sela waktu nongkrongnya di Crooz.
Rudy, yang saat ini sering membantu Killing Me Inside mengisi keyboard, sekarang lebih bangga kepada Thirteen yang terus melaju tanpa dirinya. Ia sendiri mengaku dalam pengerjaan album Epidemic ini turut membantu jalannya produksi. “Sekitar sekian 80 persen lah. Jadi untuk masalah album, gua udah recording, selesai. Terus saat gua keluar, di take ulang lagi dengan formasi Thirteen sekarang,” aku Rudy. Mengenai posisinya digantikan oleh Epong, Rudy mengatakan Thirteen menghasilkan karya yang berbeda. “Kalau menurtu gua sih ya, Thirteen yang ada sekarang ini bagus. Lebih solid,” jelas Rudy. “Menurut gua Thirteen yang sekarang lebih pas dengan karakternya Jody. Maksudnya, dia kan cewe ya, jadi udah bisa nyesuain dengan Thirteen sekarang,” tambah Rudy tentang Jody.
Memang dengan adanya Jody dan Epong, Thirteen seperti terlahir kembali. Melepas Rudy, Thirteen saat ini menjadi lebih berwarna dan mulai beranjak untuk meninggalkan baying-bayang Rudy. Apalagi dengan adanya Jody, konsep lama Thirteen untuk memiliki vokalis perempuan akhirnya terwujud. “Untuk jangka panjangnya ya, Thirteen go international yang pasti ya,” ujar Dicky. “Kaya Agnes Monica, emang dia doang yang boleh,” celetuk Epong. Alasan mereka untuk berkarya dalam Thirteen sendiri adalah karena mereka masih memiliki semangat dan karena masih banyak ide-ide yang masih belum dikeluarkan dalam musik mereka. “Karena Thirteen Army terutama,” sahut Epong. Bondry sendiri mengatakan,”Secara pribadi gua lebih kepada kepuasan sih, untuk itu Thirteen masih harus tetap ada.”
Kedepannya Thirteen akan terus berkarya dengan jalan mereka sendiri. Raynard, Jody, Adit, Epong, Dicky dan Bondry akan terus melangkah tanpa bayang-bayang Rudy. Dengan musik yang lebih beragam dan lebih berwarna, Thirteen siap menebar wabah positif yang penuh cerita dalam Epidemic.
sumber: www.indiebandung.com
READMORE
“Musik Thirteen sendiri tidak terpaku dengan satu genre saja. Jadi kita mencoba mewabah karena musik itu memang universal, untuk dinikmati, dan bukan untuk diperdebatkan,” jelas Dicky mengenai wabah positif yang dibawa Thirteen dalam album baru mereka. Sambil duduk santai, meskipun hanya bertiga, Bondry, Epong dan Dicky, menceritakan tentang cerita-cerita yang terjadi dalam keseharian Thirteen sampai rilisnya Epidemic.
Epidemic sendiri bercerita tentang kehidupan sehari-hari.
Lirik-liriknya lebih merujuk kepada kehidupan anak-anak muda Indonesia
dan keseharian yang personil Thirteen sendiri alami. Ada juga pandangan
tentang hidup dan pandangan dari Thirteen sendiri. Lagu-lagu mereka
dalam album ini juga berisi tentang semangat hidup. Selain itu juga
berisi sindiran kepada orang-orang atau anak-anak muda yang suka
mengatai band yang tidak mereka suka. Karena berbeda genre, berubah
label, maupun aksi panggung yang berbeda dari dulu atau ketika band
indie masuk ke band label dan berubah jadi sombong menurut mereka.
Dalam album mereka yang baru ini, Epidemic, terdapat dua musik akustik. “Kenapa ada musik akustiknya, lebih untuk banyak ragamnya aja. karena untuk mengeksplor Jody juga sih ya,” ujar Dicky. Lagu berbahasa Indonesia dalam album mereka kali ini ada empat lagu, yaitu Jakarta Story, Labil, Aku adalah Aku dan S.A.D.A (Sombong Angkuh Dan Arogan). Dalam album ini, Raynard masih memberikan scream vocal yang segar. Bila dipadukan dengan suara Jody, terdapat kesyahduan yang enak didengar. Meskipun lagu mereka termasuk dalam musik keras.
Perjalanan mereka memang bisa dibilang penuh perjuangan, apalagi selepas perginya Rudy. Kerasnya kehidupan di Jakarta, pergaulan yang berbagai macam ragamnya, serta pemerintahan yang membuat kehidupan di Jakarta menjadi penat, seperti terlukis dalam Jakarta Story, salah satu lagu di album Epidemic. “Dari sisi kita lagu ini menjelaskan ini loh Jakarta. Dulu Jakarta pernah menjadi kota yang tenang dan tidak terlalu ramai. Jadi Jakarta Story menggambarkan keadaan Jakarta sekarang,” tutur Dicky. Mereka pun menjelaskan kalau lagu ini memang bisa membuat persepsi orang berbeda-beda dalam memaknai Jakarta Story sendiri. Lagu yang pada awalnya dinyanyikan oleh Rudy, sebelum keluar dari Thirteen, kini dinyanyikan kembali oleh Jody.
Pemilihan Jody untuk menggantikan posisi clean vocal yang ditinggalkan oleh Rudy, sebenarnya mengembalikan konsep awal Thirteen, yang menginginkan vokalis perempuan di dalamnya. Konsep awal tersebut akhirnya direalisasikan dalam album Epidemic ini. “Mungkin awal-awal ketemu langsung cocok gitu,” jelas Bondry mengenai Jody. “Musikalitasnya juga cocok dan dia bisa sambil mengisi apa yang kita butuhkan. Intinya kecocokan sih,” tambah Dicky. Memang ketika posisi Rudy kosong dan digantikan oleh Jody timbul pro dan kontra, tentu saja mengenai kepergian Rudy. Namun, Thirteen tetap melaju dijalan yang mereka anggap ‘ini loh Thirteen sekarang’ dan mereka mengakui kalau Thirteen sekarang menjadi lebih berwarna.
Labil, merupakan salah satu lagu favorit Epong, Dicky dan Bondry. Kenapa? Karena menurut mereka lagu ini memiliki pesan untuk anak-anak muda yang berada dalam posisi labil. Menurut Dicky, cuma gara-gara berbeda genre musik saja bisa bertengkar. Pesan dari lagu ini pun berisi nasihat kepada orang-orang yang tidak menghargai musik maupun musisi yang sudah membuat sebuah karya, berupa lagu dari berbagai genre maupun gaya penampilannya di atas panggung. “Pesan di lagunya tuh dapet banget. jangan cuma bacot doang,” jelas Epong.
Kepergian Rudy meninggalkan posisi kosong di clean vocal dan keyboard. Jody sudah mengisi posisi clean vocal dan Epong kini sudah mengisi keyboard dan mengisi pulasynth. Jody dan Epong bergabung dengan Thirteen hampir bersamaan. Namun, bisa dibilang Epong lebih dulu membantu Thirteen sebagai additional dulu selama dua bulan, sebelum akhirnya resmi bergabung. “Sebenarnya malu-malunya. Ini kan lingkup baru, jadi ya menghilangkan rasa malu-malunya dulu,” kenang Epong ketika menceritakan masa-masa penyesuaian dirinya di Thirteen. Personil Thirteen yang membangun dari awal mengaku memilih Epong karena chemistrynya. “Ya itulah sialnya Thirteen, dapetnya gua,” canda Epong bersama Dicky dan Bondry, seraya tertawa. “Kebetulan dengan masuknya Synth jadi jauh beda sama yang lama, kita lebih suka gitu,” tambah Dicky.
Selepas Rudy pergi, memang tidak ada masalah dengan Thirteen. Pada akhirnya mereka tetap merilis album dengan tenaga baru, Jody dan Epong. Memang secara kerja sama Rudy sudah tidak bersama Thirteen lagi, tetapi untuk persahabatan, Thirteen dan Rudy masih tetap menjalinnya dengan baik. Bahkan menurut Epong, Thirteen dan Rudy sempat bermain bersama lagi di suatu acara di Jakarta. Ketika itu Rudy bernyanyi dan Epong bermain keyboard membawakan Jakarta Story. Bisa dibilang selepas Rudy pergi, Thirteen menjadi lebih banyak listenersnya. Meskipun masih tetap meninggalkan pro dan kontra. “Orang udah tau dia multitalented. Kalau gua sih ya, sesama musisi saling support aja,” ujar Epong. Rudy sendiri memutuskan untuk keluar dari Thirteen karena mengikuti tuntutan orang tuanya untuk melanjutkan kuliahnya. “Menurut gua Thirteen sekarang lebih berkembang. Lebih mengeksplor elemen-elemen yang sudah dieksplor sebelumnya. Saat gua keluar, mereka mencoba bukan untuk mengganti gua, tetapi mencoba untuk melebar,” ujar Rudy, di sela-sela waktu nongkrongnya di Crooz.
Rudy, yang saat ini sering membantu Killing Me Inside mengisi keyboard, sekarang lebih bangga kepada Thirteen yang terus melaju tanpa dirinya. Ia sendiri mengaku dalam pengerjaan album Epidemic ini turut membantu jalannya produksi. “Sekitar sekian 80 persen lah. Jadi untuk masalah album, gua udah recording, selesai. Terus saat gua keluar, di take ulang lagi dengan formasi Thirteen sekarang,” aku Rudy. Mengenai posisinya digantikan oleh Epong, Rudy mengatakan Thirteen menghasilkan karya yang berbeda. “Kalau menurtu gua sih ya, Thirteen yang ada sekarang ini bagus. Lebih solid,” jelas Rudy. “Menurut gua Thirteen yang sekarang lebih pas dengan karakternya Jody. Maksudnya, dia kan cewe ya, jadi udah bisa nyesuain dengan Thirteen sekarang,” tambah Rudy tentang Jody.
Memang dengan adanya Jody dan Epong, Thirteen seperti terlahir kembali. Melepas Rudy, Thirteen saat ini menjadi lebih berwarna dan mulai beranjak untuk meninggalkan baying-bayang Rudy. Apalagi dengan adanya Jody, konsep lama Thirteen untuk memiliki vokalis perempuan akhirnya terwujud. “Untuk jangka panjangnya ya, Thirteen go international yang pasti ya,” ujar Dicky. “Kaya Agnes Monica, emang dia doang yang boleh,” celetuk Epong. Alasan mereka untuk berkarya dalam Thirteen sendiri adalah karena mereka masih memiliki semangat dan karena masih banyak ide-ide yang masih belum dikeluarkan dalam musik mereka. “Karena Thirteen Army terutama,” sahut Epong. Bondry sendiri mengatakan,”Secara pribadi gua lebih kepada kepuasan sih, untuk itu Thirteen masih harus tetap ada.”
Kedepannya Thirteen akan terus berkarya dengan jalan mereka sendiri. Raynard, Jody, Adit, Epong, Dicky dan Bondry akan terus melangkah tanpa bayang-bayang Rudy. Dengan musik yang lebih beragam dan lebih berwarna, Thirteen siap menebar wabah positif yang penuh cerita dalam Epidemic.
sumber: www.indiebandung.com
THIRTEEN "EPIDEMIC" Album
Thirteen kembali meramaikan industri musik indie Indonesia. Band yang mengusung genre experimental rock ini kembali dengan album teranyarnya Epidemic. Dengan membawa Jody (Vokal) dan Epong (Keyboard/Synth) yang diplot sebagai pengganti Rudye, Thirteen membawa warna baru di dalam musik mereka.
Hadirnya vokalis perempuan memberikan sentuhan tersendiri yang menjadi ciri khas Thirteen saat ini. Karakter vokal yang tentu berbeda dengan pendahulunya, membuat Thirteen menjadi semakin menarik untuk didengar.
Thirteen juga membawa konsep baru dengan lagu-lagu mereka yang berbahasa Indonesia, simak di lagu Aku Adalah Aku. Dengan ciri khas khusus breakdown-breakdown ala Thirteen dan permainan keyboard Epong yang berbalut warna klasik dalam lagu ini, membuatnya sangat menarik. Vokal Raynard sungguh menarik. Karena dia mampu mengemas scream gaharnya dengan apik di lagu berbahasa Indonesia ini.
Lalu, di lagu S.A.D.A (Sombong Angkuh Dan Arogan), permainan pola naik turun lagu ini sangat menarik. Ada bagian dimana beat drum ala punk rock seolah mengajak kita untuk ber-moshing ria dan permainan upbeat yang apik dari Adit dan bagian shout-shout yang pastinya akan menjadi bagian seru di penampilan live mereka. Grandma’s Farewell Party part II, Stukie Smile 2.0, dan Jakarta Story adalah lagu-lagu lama mereka yang kembali hadir di album ini. Perbedaan aransemen yang dihadirkan cukup signifikan, tetapi tidak menghilangkan esensi lagu-lagu ini sehingga tetap menarik untuk disimak. Labil adalah salah satu lagu berbahasa Indonesia mereka yang sangat catchy dengan dihiasi oleh permainan synthetizer yang mengalunkan nada-nada pop. Thirteen memberitakan pada penggemarnya bahwa mereka juga bisa membuat lagu yang membawa rasa ingin berdansa dan ber-headbanging.
Dua lagu dalam versi akustik yang tidak disangka-sangka hadir dalam album ini. Jakarta Story dan Time memberikan sensasi ketenangan di album ini. Sound yang dihasilkan juga membuktikan bahwa musik experimental bisa menjadi sangat nikmat didengar walaupun didominasi scream gahar. Kesan crunchy, riff gitar dan drum yang tebal membuat alunan musik Thirteen semakin mantap didengar. Yang patut disimak lebih dalam adalah kehadiran Jody sebagai vokalis perempuan di dalam musik Thirteen yang memberikan kesan pop rock. Karakter vokalnya sangat menarik saat dipadukan dengan karakter scream Raynard. Thirteen menjanjikan sebuah pengalaman musik experimental rock dengan balutan suara pop rock perempuan yang tidak bisa dianggap remeh. Epidemic adalah salah satu album yang menjanjikan bagi para pendengar musik metal dan experimental rock.
sumber: www.indiebandung.com
THIRTEEN
THIRTEEN di bentuk pada pertengahan tahun 2006, Raynard dan Bondry bertemu dan ingin membuat sebuah project band yang berbeda dari yang sudah ada, dan ini formasi awal Thirteen itu sendiri:
Raynard (Scream/Growl),
Bondry (Guitar),
Echa (Guitar),
Dicky (Bass),
Adit (Drum), dan kemudian merasa butuh nuansa keys atau synth, maka masuklah Rudy (Key/Synth).
Awalnya bernama "Devil May Cry" tetapi karena nama tersebut merupakan nama sebuah game, jadi kita harus mencari nama lain.
Dan pada saat itu lah nama kita berubah menjadi "Thirteen".
Pada awal mula nya mereka sering memainkan/mengcover lagu dari The Devil Wears Prada, Enter Shikari, Horse The Band, etc, maka dari itu secara tidak langsung mereka sangat mempengaruhi musik mereka dalam membuat lagu walaupun masing-masing personil mempunyai karakter bermain yang berbeda beda dan di sini mereka tidak membatasi masing-masing personil dalam menuangkan ide membuat lagu.
Seiring berjalanya waktu setelah release album perdana "It's All About Party, Music & Friendship" pada tahun 2008, Echa (guitar) keluar dari "Thirteen".
Semenjak saat itu mereka memutuskan untuk terus berjalan dengan formasi 5 orang, yaitu:
Raynard (Scream/Growl),
Bobond (Guitar),
Dicky (Bass),
Rudy (Keys/Synth).
Pada pertengahan tahun 2009 Rudye (Keys/Synth) memutuskan keluar dari Thirteen dikarenakan ingin melanjutkan studi kuliah nya.
Dan beberapa waktu kemudian mereka menemukan personil anyar mereka, yaitu Jodi (Clean Voc) yang juga vocalist dari "Define : Divine", dan Eponk (Keys/Synth) dari "Cemetery Dance Club".
Dengan formasi yang sekarang, mereka akan tetap memberikan warna musik yang berbeda, dengan tetap memasukan beberapa unsur musik seperti Metal, Post-Hardcore, Emo, Screamo, Pop, Punk, Jazz, Disco, Trance, Drum & Bass, etc.
Or you can called it “WHATEVERCORE” :)
sumber: Tirteen Official
Langganan:
Postingan (Atom)